Ini Alasannya :
1. Karena faktor tekanan sosial
Seringkali karena status financial atau masalah keuangan akan membebani
kaum pria untuk cepat-cepat menikah. Terutama bagi kaum pria yang belum
memiliki pekerjaan atau pekerjaannya belum mapan,mereka takut, masalah
keuangan akan berakibat pada rumah tangga mereka nantinya.
2. Kebanyakan pria ingin mapan terlebih dulu sebelum menikah
Sebagai kepala keluarga kaum pria merasa mereka harus mampu memenuhi
kebutuhan keluarganya nantinya. Karena itu banyak pria takut cepat-cepat
menikah karena merasa dirinya belum benar-benar mapan.
3. Menuntaskan pendidikan
Mumpung masih muda, buat apa buru-buru menikah? Bagi pria yang terpenting adalah menyiapkan bekal sebanyak-banyaknya untuk meraih kesuksesan. Salah satunya dengan melanjutkan jenjang pendidikan setinggi-tingginya. Bagaimana pun juga, tingkat pendidikan seseorang punya pengaruh cukup besar terhadap perkembangan karirnya. Jadi saat menikah nanti pikiran hanya fokus kepada keluarga dan pekerjaan.
Mumpung masih muda, buat apa buru-buru menikah? Bagi pria yang terpenting adalah menyiapkan bekal sebanyak-banyaknya untuk meraih kesuksesan. Salah satunya dengan melanjutkan jenjang pendidikan setinggi-tingginya. Bagaimana pun juga, tingkat pendidikan seseorang punya pengaruh cukup besar terhadap perkembangan karirnya. Jadi saat menikah nanti pikiran hanya fokus kepada keluarga dan pekerjaan.
4. Jabatan dan karir
Bagi para pria, jabatan adalah sesuatu yang dianggap prestige. Semakin tinggi jabatannya, semakin tinggi pula gengsinya. Tak heran bila banyak pria yang lebih pilih mengejar karir terlebih dulu ketimbang menikah. Pasalnya, ketika menikah, tanggungjawab tak hanya pada diri sendiri, tapi juga keluarga. Sebagai kepala keluarga, dia perlu membagi waktu dan perhatian antara pekerjaan dan keluarga. Karena itu, banyak pria yang baru memikirkan untuk berkeluarga selepas usia 30 tahun, karena di usia ini biasanya jabatan setingkat manajer sudah di tangan (Contohnya).
Bagi para pria, jabatan adalah sesuatu yang dianggap prestige. Semakin tinggi jabatannya, semakin tinggi pula gengsinya. Tak heran bila banyak pria yang lebih pilih mengejar karir terlebih dulu ketimbang menikah. Pasalnya, ketika menikah, tanggungjawab tak hanya pada diri sendiri, tapi juga keluarga. Sebagai kepala keluarga, dia perlu membagi waktu dan perhatian antara pekerjaan dan keluarga. Karena itu, banyak pria yang baru memikirkan untuk berkeluarga selepas usia 30 tahun, karena di usia ini biasanya jabatan setingkat manajer sudah di tangan (Contohnya).
5. Home sweet home
Sebagian pria juga enggan menikah sebelum memiliki rumah sendiri. Rumah yang sederhana pun oke, yang penting merupakan hasil kerja kerasnya. Daripada harus menumpang tinggal bersama orangtua atau tinggal di "pondok mertua indah," lebih baik ia menunda niat untuk menikah. Pria hanya ingin menghindari kemungkinan konflik yang bisa saja terjadi antara ia dan pasangannya dengan orangtua.
Lagipula, memiliki rumah sendiri bisa menjadi kebanggaan saat pasangan melamar Anda, karena ia telah menyediakan tempat yang layak untuk hidup Anda.
Sebagian pria juga enggan menikah sebelum memiliki rumah sendiri. Rumah yang sederhana pun oke, yang penting merupakan hasil kerja kerasnya. Daripada harus menumpang tinggal bersama orangtua atau tinggal di "pondok mertua indah," lebih baik ia menunda niat untuk menikah. Pria hanya ingin menghindari kemungkinan konflik yang bisa saja terjadi antara ia dan pasangannya dengan orangtua.
Lagipula, memiliki rumah sendiri bisa menjadi kebanggaan saat pasangan melamar Anda, karena ia telah menyediakan tempat yang layak untuk hidup Anda.
6. Karena faktor keluarga
Bisa jadi seorang pria menunda pernikahannya karena masih merasa memiliki tanggungan kepada keluarganya.
Misalnya ibu atau orang tua yang telah renta yang harus dirawatnya. Jika
menikah, mereka takut tidak bisa lagi merawatnya dengan baik.
7. Takut dengan resiko perceraian
Bagi pria yang “penuh perhitungan” mereka sangat takut dengan resiko perceraian.
Bukan perceraian yang mereka takutkan ( sebab mungkin mereka berfikiran,
meski bercerai, toh bisa cari lagi ), tetapi resiko yang harus
ditanggung setelah bercerai. Sebab harus membiayai atau memberi
tunjangan kepada “bekas” istrinya.
Kebanyakan pria akan memilih menikahi para gadis dari pada janda, apalagi yang beranak ( atau gadis yang telah beranak ? ).
9. Karena pria menunggu usia yang cukup matang untuk memiliki anak
Beberapa pria menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya kelak. Karena
itu mereka menunggu sampai benar-benar matang, baru mau menikah.
10. Karena pria masih menunggu cinta sejatinya
Dari semua alasan di atas, alasan terakhir ini yang paling romantis.
Sebab ia belum menemukan cinta sejatinya. Baginya pernikahan “harus” sekali seumur hidup.
Karena itu ia belum mau menikah bila belum menemukan cinta sejatinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar