Effect Salju

Bintang (cursor)

Paijo Speed (Cursor)

Seiring Kekuatan Besar Datang Tanggung Jawab Besar

Seiring Kekuatan Besar Datang Tanggung Jawab Besar

08 April 2016

JOMBLO ITU BOROS


Pengen tau alasannya kenapa jomblo itu boros?
Simak baik-baik ya, disini diterangkan kenapa jomblo itu malah lebih boros?
Semua orang pasti tidak percaya dan tidak pernah menyangka kenapa jomblo itu boros. Mungkin sebagian besar para jomblo tidak menyadari keborosannya selama ini. Jadi disinilah saya berikan beberapa alasan kenapa jomblo lebih boros. Ini semua juga demi para jomblo agar tidak bertahan pada jomblo nya atau bisa dibilang biar supaya bergegas mengakhiri masa jomblonya. Eitsss... bukan mengakhiri hidupnya, tapi membuka lembaran baru untuk mencari pasangannya. Kemabali saya sampaikan alasan kenapa jomblo lebih boros? Menurut hasil analisa saya selama saya menjadi jomblo, ya.... walaupun sampai saat ini masih juga boros. Tapi saya tidak menyebut kalau saya ini jomblo. Hanya saja saya boros.



1. Hiburan.
Pasti, pasti hiburan hal yang mutlak menjadikn setiap orang mengalami pemborosan. Tapi untuk para jomblo lebih mutlak lagi. Karna dengan dirinya yang jomblo sudah tentu bebas hidupnya, tidak ada ikatan dari siapa pun termasuk pacar. "Nama nya saja jomblo, sudah pasti tidak punya pacar". Hadehhh..... (sambil tepuk kening).

2. Jenuh
Setiap orang tentunya tidak akan pernah lepas dari yang namanya titik jenuh. Pekerja keras bahkan sampai pengangguran tentunya ada titik jenuhnya. Dan disini untuk para jomblo, titik jenuh hampir sering di alami. Yang biasanya identik malam minggu ngapel kerumah pacar akan secara sendirinya mengalami kejenuhan karna tidak ada yang di apelin. Tentunya hal semacam itu membuatnya selalu salah tingkah untuk pergi kemana tanpa tujuan, hingga akhirnya cenderung menimbulkan pengeluaran untuk pergi kemana - mana selayaknya tempat untuk para jomblo. Ini terutama untuk para jomblo yang jauh dari keluarga dan tinggal di kota lain nge-kos pula. Sudah dapat dipastikan jomblo seperti ini bawaannya mencari cari kesibukan.

3. Gengsi
Perlu di perhatikan untuk para jomblo. Jangan munafik deh... semua para jomblo tentunya punya sifat gengsi gede-gedean. Misalnya yang aslinya punya motor butut dia gengsi untuk mengendarainya, hingga akhirnya ada keniatan membeli motor baru dengan cara kredit dan belinya pun tidak tanggung-tanggung, yang dipilih MOGE (Motor Gede) yang kayak punya nya si Boy di pilm anak jalanan itu ntuh,  biar kelihatan keren katanya. Tau sendiri kan justru  MOGE selain mahal harga nya boros pula bensinnya. Gak milir kali ya. Selain itu, kalau makan pasti tidak mau di tempat sederhana. Bawaannya ke caffe atau ke resto. Karna biasanya dia pikir di tempat sederhana tidak lah bakalan ketemu dengan wanita wanita cantik.

4. Sosial
Bahwasanya para jomblo itu lebih royal, suka traktirin temen-temen, terutama sama temen yang sudah diketahui punya temen yang cakep. Ini nihh... ini yang biasa di bilang modus. Tapi santai saja ya para pembaca, justru jika kita punya temen jomblo itu malah lebih enak dan lebih berkah buat kita-kita, tapi disini jomblo nya yang jomblo pekerja bukan jomblo pengangguran. Sudah jomblo pengangguran. Jadi kebayang dehhh.

5. Mudah di manfaatin
Disini biasanya pria jomblo yang mengalami, pria jomblo biasanya mudah dimanfaatin oleh temen temen wanitanya. Point ini hampir sama dengan point 4. Cuma di point ini lebih spesifik. Banyak para wanita yang suka memanfaatkan teman pria yang masih jomblo. Dengan berbagai macam rayuan, gombalan, hanya untuk mendapatkan apa yang disenanginya, teman pria jomblo lah tempatnya. Wanita akan merasa senang aman dan nyaman sama teman pria yang masih jomblo. Karna biasanya temen pria jomblo itu tidak terikat dengan siapa pun dan lebih mudah bergaul dengan siapa saja bahkan temen pria jomblo pastiny gengsi nya luar biasa (seperti yang sudah di jelaskan di point 3) hanya sekedar makan dia yang bayarin, sekedar nonton dia yang bayarin, sekedar jajan dia yang bayarin. Pokoknya semua dia anggap hanya sekedar. Ok brow... untuk para jomblo jangan berkecil hati ya. Dengan seperti ini saya harap para jomblo dapat mengambil hikmahnya dengan menyadari pemborosan selama ini, mungki disisi positisnya boros disini bisa dikaitkan dengaan kepedulian juga.. Dan semoga dengan ini para jomblo bisa lebih semangat dalam memerangi kejombloannya.

"Salam jomblo..!!!"




01 April 2016

Mengapa Kaum Pria Menunda Pernikahan Dan Lebih Memilih Single ?

Ini Alasannya :

1. Karena faktor tekanan sosial 
Seringkali karena status financial atau masalah keuangan akan membebani kaum pria untuk cepat-cepat menikah. Terutama bagi kaum pria yang belum memiliki pekerjaan atau pekerjaannya belum mapan,mereka takut, masalah keuangan akan berakibat pada rumah tangga mereka nantinya. 


2. Kebanyakan pria ingin mapan terlebih dulu sebelum menikah 
Sebagai kepala keluarga kaum pria merasa mereka harus mampu memenuhi kebutuhan keluarganya nantinya. Karena itu banyak pria takut cepat-cepat menikah karena merasa dirinya belum benar-benar mapan. 

3. Menuntaskan pendidikan
Mumpung masih muda, buat apa buru-buru menikah? Bagi pria yang terpenting adalah menyiapkan bekal sebanyak-banyaknya untuk meraih kesuksesan. Salah satunya dengan melanjutkan jenjang pendidikan setinggi-tingginya. Bagaimana pun juga, tingkat pendidikan seseorang punya pengaruh cukup besar terhadap perkembangan karirnya. Jadi saat menikah nanti pikiran hanya fokus kepada keluarga dan pekerjaan.

4. Jabatan dan karir
Bagi para pria, jabatan adalah sesuatu yang dianggap prestige. Semakin tinggi jabatannya, semakin tinggi pula gengsinya. Tak heran bila banyak pria yang lebih pilih mengejar karir terlebih dulu ketimbang menikah. Pasalnya, ketika menikah, tanggungjawab tak hanya pada diri sendiri, tapi juga keluarga. Sebagai kepala keluarga, dia perlu membagi waktu dan perhatian antara pekerjaan dan keluarga. Karena itu, banyak pria yang baru memikirkan untuk berkeluarga selepas usia 30 tahun, karena di usia ini biasanya jabatan setingkat manajer sudah di tangan (Contohnya).


5. Home sweet home
Sebagian pria juga enggan menikah sebelum memiliki rumah sendiri. Rumah yang sederhana pun oke, yang penting merupakan hasil kerja kerasnya. Daripada harus menumpang tinggal bersama orangtua atau tinggal di "pondok mertua indah," lebih baik ia menunda niat untuk menikah. Pria hanya ingin menghindari kemungkinan konflik yang bisa saja terjadi antara ia dan pasangannya dengan orangtua.
Lagipula, memiliki rumah sendiri bisa menjadi kebanggaan saat pasangan melamar Anda, karena ia telah menyediakan tempat yang layak untuk hidup Anda. 


 
6. Karena faktor keluarga 
Bisa jadi seorang pria menunda pernikahannya karena masih merasa memiliki tanggungan kepada keluarganya. 

Misalnya ibu atau orang tua yang telah renta yang harus dirawatnya. Jika menikah, mereka takut tidak bisa lagi merawatnya dengan baik. 

7. Takut dengan resiko perceraian 
Bagi pria yang “penuh perhitungan” mereka sangat takut dengan resiko perceraian. 
Bukan perceraian yang mereka takutkan ( sebab mungkin mereka berfikiran, meski bercerai, toh bisa cari lagi ), tetapi resiko yang harus ditanggung setelah bercerai. Sebab harus membiayai atau memberi tunjangan kepada “bekas” istrinya. 


8. Tidak mau menikah pada wanita yang memiliki anak 
Kebanyakan pria akan memilih menikahi para gadis dari pada janda, apalagi yang beranak ( atau gadis yang telah beranak ? ). 

9. Karena pria menunggu usia yang cukup matang untuk memiliki anak 
Beberapa pria menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya kelak. Karena itu mereka menunggu sampai benar-benar matang, baru mau menikah. 

10. Karena pria masih menunggu cinta sejatinya 
Dari semua alasan di atas, alasan terakhir ini yang paling romantis. 
Sebab ia belum menemukan cinta sejatinya. Baginya pernikahan “harus” sekali seumur hidup. 
Karena itu ia belum mau menikah bila belum menemukan cinta sejatinya.