Effect Salju

Bintang (cursor)

Paijo Speed (Cursor)

Seiring Kekuatan Besar Datang Tanggung Jawab Besar

Seiring Kekuatan Besar Datang Tanggung Jawab Besar

16 Januari 2015

Karena Rasa Tidak Pernah Bohong

Bukan hanya di iklan saja kalimat ini dilontarkan, namun di kehidupan nyata sehari-hari juga hampir sering kalimat ini terucap, terutama dalam hal hubungan suka sama suka dengan seseorang. Ucapan mungkin bisa saja berbohong, karna ucapan bisa saja dibuat-buat sedangkan yang namanya hati atau perasaan tak akan bisa dibuat-buat semua secara sepontan dan dengan sendirinya.

Misalnya, seseorang punya rasa suka cinta yang mendalam kepada lawan jenis, walau mereka sebenarnya hanya berteman, namun seseorang itu tak akan mampu bisa untuk menutupi sikapnya yang terlihat aneh, itu sudah jelas dan pasti. Sikap grogi, salting, malu-malu, demam, suka mengalihkan pembicaraan dan juga selalu salah sambung dalam berkomunikasi. Kalian para pembaca pun pasti juga pernah mengalaminya bukan. Hal semacam ini memang sebenarnya wajar dan wajar, tak ada salah nya teman mencintai teman, e’eitttss….. tapi teman nya musti lawan jenis, karna yang dibahas disini bukan yang sejenis lho.

Teman mencintai teman memang wajar, dan itu malah lebih menjadi hubungan yang istimewa, karna keduanya sudah jelas sama-sama mengetahui karakter lawannya. Kecuali jikalau dari salah satu pihak tidak merasa suka pun cinta, yang ada bisa-bisa hubungan pertemanan menjadi hancur karna disalah satunya mengungkapkan rasa dan lawannya menolak karna ia menginginkan pertemanan saja, dan sangkanya lawannya itu telah merusak hubungan pertemanan yang memang telah dijalin sekian lama.
Kalau memang si dia tidak mau menerima, lontarkan saja kalimat yang jika memang belum bisa menerima atau tidak bisa menerima paling tidak pertemanan masih tetap berjalan, dan adakala labih baiknya hubungan tersebut lebih terjaga dari pada sebelumnya. Sehingga semua nya sama-sama mengerti dan memahami tentang tindakan apa yang seharusnya dilakukan kelak, bukan menghindar, bukan membenci namun menyayangi. Itu baru teman yang hebat, dan bisa disebut pula SAHABAT.

Ibarat makan, jikalau memang ternyata yang kita makan itu rasanya tidak enak, mengapa kita musti berkata bahwa makanannya enak hanya sekedar menutupi atau memuji yang memasak, padahal seandainya hal itu terjadi terus-menerus siapa juga yang rugi? Jelas yang makan kan?
Kalau memang makanan itu tidak enak, lontarkan saja tidak enak, siapa tau yang memasak bisa memperbaiki resepnya, dan sama persis dengan perasaan, kalau suka pun cinta ungkapkan saja dan tidaklah perlu menunggu lama, kalau lama-lama di diamkan, lama-lama siapa pula yang rugi jika si dia terlanjur di tembak sama orang lain.
Semua itu “Karna Rasa Tidak Pernah Bohong”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar