Manfaat dan Tujuan Liburan
“Filsuf jerman immanuel kahn mengatakan “kehidupan sehari hari seperti sekumpulang orang yang berlomba lari untuk menjadi yang tercepat, menjadi yang terhebat dalam menguasai ilmu, bekerja untuk meraih kuasa setinggi tingginya dan kekayaan dengan sebanyak banyaknya, lalu melahapnya dengan rakus, termasuk membelanjakannya, membeli simbol kesuksesan, tak peduli orang sekeliling iri atau dengki. Jika tak ada jeda, bisa membuat seseorang tercerabut dari akar kemanusiaanya, dan jadi tak bermakna dimata orang lain, karena hanya menjadi budak nafsu serakahnya.
“Filsuf jerman immanuel kahn mengatakan “kehidupan sehari hari seperti sekumpulang orang yang berlomba lari untuk menjadi yang tercepat, menjadi yang terhebat dalam menguasai ilmu, bekerja untuk meraih kuasa setinggi tingginya dan kekayaan dengan sebanyak banyaknya, lalu melahapnya dengan rakus, termasuk membelanjakannya, membeli simbol kesuksesan, tak peduli orang sekeliling iri atau dengki. Jika tak ada jeda, bisa membuat seseorang tercerabut dari akar kemanusiaanya, dan jadi tak bermakna dimata orang lain, karena hanya menjadi budak nafsu serakahnya.
Karena itu libur dibutukan, sebagaimana makna leisure
atau plesir menurut orang indonesia yang berarti meluangkan diri,
rileks agar jiwa bebas dan bisa menikmati waktu. Teringat kalimat Bruce
Lee, legendaris kung fu “kosongkan cangkirmu agar ia bisa diisi lagi,
dengan kembali menjadi ruang kosong, kita bisa mencapai kesempurnaan.
Kehidupan seharian yang terus memacu dan
memicu otak dan jantung, memang ibarat orang yang gelasnya terus diisi,
hingga meluber dan airnya kemana mana, dan kondisi seperti itu akan
membuat seseorang menjadi tidak peduli kepada orang lain dan ia hanya
melihat egonya sendiri sehingga tidak lagi mau menikmati kebijakan dan
kebajikan dari sekelilingnya.
Libur mengajarkan kita untuk membebaskan
jiwa, mengosongkan cangkir kehidupan. Dengan cangkir kosong ditangan ,
kita akan kembali menjadi rendah hati, dan rendah hati adalah awal
pembelajaran. seperti lirik lagu “hard to say I am sorry dari
chichago,”bahkan kedua orang yang saling mencinta, perlu berlibur untuk
mengambil jarak satu sama lain, agar cinta tak menjadi rutinitas belaka,
sekedar menjalankan kewajiban tanpa makna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar