Effect Salju

Bintang (cursor)

Paijo Speed (Cursor)

Seiring Kekuatan Besar Datang Tanggung Jawab Besar

Seiring Kekuatan Besar Datang Tanggung Jawab Besar

23 Februari 2014

SALAH TINGKAH

Mengenalmu saja aku rasa sudah cukup, mungkin mengagumi adalah kata yang lebih tepat. Karena tidak mungkin aku bisa mencintaimu, apalagi memilikimu.
Cara mencintai diriku saja aku masih belum bisa, bagaimana bisa aku mencintaimu?
Sepertinya matahari tampak enggan mengikuti langkahku, sengaja bersembunyi... atau memang dia
sedang mengalah pada cuaca.
Entah benar atau tidak yang aku rasakan, yang pasti aku merasa menjadi
pusat perhatian semua orang, aku merasa pandangan orang dalam ruangan ini tertuju padaku.
Mungkin hanya fikiranku saja, tapi ketika aku bertanya pada gadis disebelahku, diapun mengatakan hal yang sama.
Oh Tuhan,,, rasanya aku sedang diawasi 100 mata kucing yang tengah siap menerkamku.
Ini fikiran negativ, buang... buang... dah buang jauh-jauh.
Sepertinya mataku menabrak sesuatu
iya... ini menakjubkan.
Dia sedang berjalan tepat didepanku, kini dia bersama gadis kecil. Entah itu adiknya atau siapa, karna aku rasa dia belum menikah.
Tapi entahlah, berhayal terlalu lama juga pasti akan membuatku tidak fokus dengan pembicaraan teman-teman disekelilingku.
Ketika semuanya sedang terdiam dan belum ada lagi hal yang dibicarakan, rasanya aku ingin cepat-cepat menghampirinya dan menyapanya. Rasanya aku
ingin berlama-lama mencuri pandang wajah itu.
Iya,,, cuma hanya kaca handphone aku bisa memandangimu. Rasanya cukup lega bisa kembali melihatmu.
Karena kamu dan wajahmu mengajak otakku untuk berimajinasi, mengajakku
untuk melayang.
Kamu inspirasi,
Iya…  kamu inspirasiku.
Tapi,,, entah mengapa aku tak pernah berani memandangmu lebih lama, aku takut jika aku memandangmu lebih lama, ekor matamu menemukan
mataku, dan yang paling tidak bisa aku lakukan adalah bertabrakan pandang denganmu (A).
Pernah kan? Ketika aku tengah asyik
memandangi senyum indahmu dan kemudian beralih ke wajahmu,
tiba-tiba…
     ...*jleb*...
     Kamu juga tengah memandangku, segera aku palingkan wajahku agar terlihat aku sedang tidak mengawasimu. Tahukah kamu bagaimana perasaanku saat itu?
Hatiku kacau, aku tidak mampu lagi fokus ke pembicaraan dengan teman-temanku.
Aku mengagumimu,,
Mengagumi setiap rentetan cerita tentangmu.
Mengagumi terciptanya dirimu.
Jika aku tak mampu mendekapmu dalam nyataku, ijinkan aku memelukmu dalam mimpiku.
Biarkan tetap bernama kagum, dan biarkan aku mengagumimu dalam diamku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar