Menjadi pemimpin sejatinya adalah pelayan bukan
penguasa atau RAJA. Menjadi pemimpin berarti menjadi pelayan bagi bawahan
(karyawan) dalam suatu organisasi atau perusahaan. Seorang pemimpin harus
mengabdi juga kepada perusahaan yang dipimpinnya bukan membusungkan dadanya,
seolah di yang berada paling atas dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Namun anehnya dia tidaklah berani mengambil tindakan dalam mengatasi resiko yang ada yang dialami oleh organisasi atau perusahaannya. Bukankah yang namanya pemimpin itu seharusnya juga mampu menjadi penyelesai resiko, bukakah yang namanya pemimpin itu justru lebih berpengalaman dibanding bawahannya (Karyawannya).
Menurut definisi saya, bahwa pemimpin itu sebelum dia menjadi pemimpin dia sudah banyak mengalami apa yang dialami oleh bawahannya (Karyawannya). Sehingga segala masalah atau resiko yang akan dihadapi minimal berani melakukan tindakan dalam pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah atau resiko.
|