Effect Salju

Bintang (cursor)

Paijo Speed (Cursor)

Seiring Kekuatan Besar Datang Tanggung Jawab Besar

Seiring Kekuatan Besar Datang Tanggung Jawab Besar

20 April 2018

Niatlah Mencari Ilmu Dalam Bekerja, Bukan Untuk Cari Duit

Seringkali kita berfikir bahwa bekerja adalah tempat dimana kita bisa mendapatkan uang. Dalam kenyataannya, secara teknis memang iya. Namun apakah kita hanya mendapatkan itu saja? Jika hanya uang yang kita dapatkan, maka sama dengan kita gagal dalam bekerja.

Untuk apalagi kalo bukan uang? Kita juga butuh hidup.

Sejak kecil mungkin kita terbiasa dengan ungkapan ‘kerja itu untuk cari uang’. Mungkin pada kenyataannya, hal tersebut adalah yang benar-benar terjadi. Anda bekerja 8 jam lebih dalam sehari dan mendapatkan uang. Namun apakah itu yang Anda butuhkan dalam hidup? Tentu saja tidak. Ada hal lain yang lebih penting dari hanya sekedar mencari uang selama Anda bekerj, ilmu. Selama kita hidup, uang bisa saja datang dan pergi begitu saja. Namun ketika kita meninggal dunia nanti, tak ada sepeser pun uang yang kita bawa. Ilmu-lah satu-satunya harta yang kita bawa nanti. Lalu, mengapa kita harus mencari ilmu dalam bekerja ?

Mari kita kaji satu persatu, kenapa kita harus bekerja untuk cari ilmu

Awali dengan niat untuk belajar. Ketika kita hendak bekerja ataupun berwirausaha, langkah yang harus kita lakukan adalah belajar. Karena mendapatkan ilmu tak hanya dapat dilakukan dengan belajar di sekolah atau di perguruan tinggi saja. Ilmu juga bisa Anda dapatkan ketika berada di dunia kerja, terutama ketika dihadapkan dengan berbagai jenis masalah pekerjaan yang berbeda. Perlahan hadapi itu semua dengan cermat. Pelajari bagaimana masalah tersebut muncul dan apa solusi terbaik untuk mengatasinya.

Sharinglah dengan teman kerja . Kita hidup di dunia kerja dimana banyak sekali kemajemukan sosial. Langkah yang wajib kita lakukan adalah hadapi itu semua. Berkenalanlah dengan orang-orang baru, dari situ kita akan berbagi pengalaman, dan yang lebih lagi…kita berbagi ilmu.

Risetlah, banyak ilmu di lapangan sana. Riset adalah hal yang wajib kita lakukan. Dengan riset, maka kita akan memahami lebih dalam tentang dunia kerja kita. Buang jauh-jauh sifat ingin serba instan, asal kerja dan lain-lain. Karena dalam bekerja, kita tidak bisa main-main. Dan bekerja adalah salah satu penentu masa depan kita.

Passion adalah nyawa . Passion merupakan hal yang tidak bisa kita lepaskan dalam pekerjaan. Passion bukan berarti kita suka atau tidak, senang atau tidak. Tapi bagaimana kita menyikapi pekerjaan kita tersebut. Apabila kita telah enjoy dengan pekerjaan tersebut, maka itu adalah passion kita. Dan karena passion juga, kita bisa mendapatkan ilmu yang banyak.

Jika berniat untuk mencari uang, maka tamatlah anda . Bekerja dengan niat mencari uang, sama saja dengan membunuh diri kita sendiri. Kok bisa demikian? Logika sederhananya, ketika kita bekerja untuk mencari uang, maka kita akan cenderung menghalalkan segala cara, "yang penting dapet duit, yang penting perut kenyang". Mental-mental pencari uang, umumnya akan tumbuh menjadi seorang yang ambisius, dan tanpa disadari akan menjadi jahat. Seperti contoh, Koruptor. Dalam hidup, kita memang berhubungan dengan uang. Namun bukan berarti kita diperbudak uang. Ketika kita mencari uang, maka kita tidak akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat, serta ibadah yang baik.

Ikhlas dan tuluslah dalam bekerja. Bekerjalah dengan sepenuh hati, ikhlas, tulus, tanpa pamrih. Dari situ kita akan mendapatkan ilmu yang banyak dan juga manfaat. Ketika kita telah ikhlas, Pengetahuan kita semakin luas, ibadah semakin baik, dan rejeki semakin dicukupkan. Kita juga akan ikhlas dan tulus untuk membagikan ilmu kita, pengalaman kita, kepada orang lain, bahkan keturunan kita kelak.

Win-win solution. Ilmu win-win solution adalah ilmu yang harus diterapkan dalam bekerja. Kita menang, orang lain juga menang. Kita bisa membantu orang lain dalam hal apapun, sehingga mencapai kemenangan bersama. Ketika kita menang bersama, maka kita telah mendapatkan ilmu baru, ibadah yang baru, dan juga rejeki yang baru. Hal ini sudah pasti terjadi. Ketika kita memenangkan orang lain, baik dengan pekerjaan kita, ilmu kita, ataupun finansial kita, maka kita pun akan dimenangkan orang lain dengan cara serupa.

Masihkah Anda berpikir bahwa bekerja hanyalah untuk mencari uang semata? Jangan pernah berpikir untuk melakukannya walau sekejap. Sekeras apapun anda bekerja jika tidak ada ilmu, ketika uang anda habis anda sudah tidak akan bisa berbuat apa-apa lagi. Tetapi jika anda memiliki ilmu yang lebih, anda tidak akan pernah bisa dibuat bingung oleh keadaan yang anda hadapi. Bangunlah niatan yang kuat bahwa mencari ilmu dalam bekerja yang bermanfaat demi kehidupan masa depan adalah yang lebih baik.

16 Maret 2018

Dia. Bukan Kamu

Dia. Bukan Kamu.
Kamu akan selalu menjadi yang kukagumi. Karena bagaimanapun juga, kamu adalah yang paling sesuai dengan apa yang aku impi. Kamu juga akan selalu ada di ingatanku, karena bagaimanapun juga, kamu adalah orang yang pernah paling bisa memunculkan tawaku. Jadi, kalau dulu aku bilang aku mencintaimu, itu bukan main-main. Karena memang kenyataannya bisa dibilang aku memperhatikanmu terlalu sering. Dan di momen itu, dulu aku berharap, kamu bisa menangkap sinyal yang aku tebar. Tapi entah kamu yang tidak peka dengan semua perhatian yang kulakukan, atau kamu memang tidak menjadikanku pilihan untuk kamu kejar. Karena pada akhirnya, kalau kamu ingat, justru dia yang selalu mendengar cerita-ceritaku ketika kamu sibuk bermain dengan teman-temanmu. Dia yang selalu meluangkan waktunya untuk menemaniku. Dia yang menyediakan bahunya untuk menyembunyikan airmataku ketika menangisimu. Dia. Bukan kamu. Dan setelah aku nyaman bersamanya, tiba-tiba kamu datang lagi. Mengajakku pergi untuk mencintaimu, menemanimu. Ke mana kamu pada saat itu? Pada saat aku memujamu? Apa sekarang kamu sudah tidak punya teman-temanmu? Jadi, kalau boleh minta tolong, kumohon jangan datang lagi. Kamu tidak bisa tiba-tiba datang dan meminta untuk dicintai padahal sebelumnya kamu benar-benar bersikap tidak peduli. Aku tidak mau. Karena sudah ada dia di sini. Dia yang selalu menyadarkanku untuk apa menunggu orang yang tidak pernah peduli. Dia yang memberi perhatian kalau kesabaran itu memang seharusnya tidak memiliki batas, tapi jangan juga kemudian menyiakan waktu hanya untuk menunggu orang yang tidak peduli kalau dia ditunggu. Dia juga yang membuatku mengerti betapa menyenangkannya diperhatikan, seperti ketika dulu kamu aku perhatikan. Jadi, dengar. Kamu masih kukagumi. Selalu. Masih juga yang kuanggap paling lucu. Selalu. Tetapi ada kalanya, kita harus berhenti pada sesuatu yang tidak sesuai untuk kita miliki. Yang diimpikan belum tentu sesuai dengan yang dibutuhkan. Dan kalaupun kamu memaksa datang lagi, aku harus mengatakan bahwa bagaimanapun juga, dari semua pilihan yang ada di dunia ini, pada akhirnya kita harus sampai pada keputusan, 'Aku pilih yang ini'. Dan pilihanku jatuh pada dia. Dia. Bukan kamu.

28 Februari 2018

SURAT BUAT CALON ISTRI KU

Hai sayang...
Iya kamu, siapa lagi kalau bukan kamu.
Kamu Ika, dan bukan yang lain, hanya kamu.
Kamu lah sayangku, kamu lah inspirasi ku, motivasi hidup ku.
Wanita yang sangat  aku banggakan, dan Ibu dari anak-anak ku kelak.

Hai sayang...
Tetaplah tegar sayang. Jangan takut, jangan menangis.
Karna aku akan selalu mendampingimu. Karna aku akan selalu ada bersamamu.

Hai sayang...
Percayalah...
Apapun yang ada padaku adalah milikmu.
Apapun masalah yang kau hadapi adalah masalahku juga, karna
itulah keharusan, dan kewajibanku menjaga dan menutupi segalanya tentangmu,
tentang kita juga.
Karna sekarang aku dan kamu telah menjadi kita.

Hai sayang...
Terbukalah untukku, agar aku senantiasa bisa merasakan apa yang kamu rasakan.
Ijinkan aku untuk masuk kedalam duniamu, mulai saat ini hingga akhir nanti.
Karna bagiku senyum mu adalah kebahagiaanku. Dan tangismu adalah kesedihanku.

Hai sayang...
Berhentilah berlari, dan tunggulah aku hingga aku dapat mencapai jejakmu.
Karna saat ini aku belum bisa meraihmu, belum bisa mendapatkanmu sepenuhnya.
Berhentilah berlari, agar aku bisa berdiri disampingmu.
Berhentilah berlari, agar aku bisa berlajan seirama disampingmu.

Hai sayang...
Ijinkan aku meraih tanganmu, agar aku bisa merasakan perjuanganmu.
Ijinkan aku meraih pundakmu, agar aku bisa menjadi sandaran kesdihanmu.
Ijinkan aku memelukmu, agar aku bisa merasakan harapanmu.
Ijinkan aku mencium keningmu, agar aku bisa merasakan hangatnya kelembutan cintamu.

Hai sayang...
Sekarang kau tak perlu takut lagi.
Sekarang tak lagi ada beban yang mendalam disetiap hari-harimu.
Sekarang tak lagi ada kesedihan dan tangis lagi.
Sekarang yang ada hanya tetes air mata kebahagiaan, senyum dan tawa kehangatan.

Hai sayang...
Mari kita raih bersama harapan dan cita kita.
Mari kita ciptakan rasa peduli kita bersama.
Mari kita tunjukkan pada semua bahwa kita adalah sama.

Dan pada akhirnya kaulah istriku satu-satunya pilihanku,
kaulah istriku yang senantiasa aku banggakan,
kalulah istriku yang aku pertahankan dan aku perjuangkan.

Aku sayang kamu wahai calon istriku (Ika).